Peristiwa

Akses Vital Warga Terputus, Jembatan Mancani Ambruk Sejak Mei 2025

128
×

Akses Vital Warga Terputus, Jembatan Mancani Ambruk Sejak Mei 2025

Sebarkan artikel ini
Ibu rumah tangga nekat menyebrang di jembatan darurat yang terbuat dari bambu setelah jembatan penghubung antara Kelurahan Mancani dan Kelurahan Batu Walenrang, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, Sulawesi Selatan ambruk. Foto : Satudata.co.id. Jumat 26 September 2025.

SATUDATA.co.id | Palopo – Sudah tiga bulan lamanya jembatan penghubung antara Kelurahan Mancani dan Kelurahan Batu Walenrang, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), ambruk.

Meski dalam kondisi seperti itu, belum juga ada tanda-tanda akan dilakukan upaya perbaikan dari pihak terkait, dimana jembatan ambruk ini diperkirakan terjadi pada 25 Mei 2025.

Jembatan tersebut sangat vital bagi aktivitas warga, baik untuk menuju kebun maupun sebagai jalur utama anak-anak didik sekolah dasar di wilayah tersebut.

Pantauan di lokasi, jembatan tersebut terkesan diabaikan tanpa adanya upaya perbaikan, karenanya, warga setempat akhirnya berinisiatif untuk membuat jembatan darurat dari bambu, namun hanya bisa dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua, meskipun itu dalam kondisi yang sangat rawan, dapat roboh sewaktu-waktu.

Lurah Mancani, Abdul Kadir, kepada wartawan, menyebutkan, bahwa pihaknya telah menindaklanjuti laporan terkait jembatan yang ambruk tersebut.

“Selaku pemerintah setempat tentunya sudah menyampaikan kondisi jembatan yang ambruk kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Palopo,” sebut Lurah Mancani, Abdul Kadir, Jumat, 26 September 2025.

Menurut Abdul Kadir, jembatan tersebut bahkan telah ditinjau langsung oleh Dinas PUTR Palopo bersama anggota DPRD pasca kejadian.

“Jembatan itu sudah ditinjau oleh Dinas PUTR Palopo dan anggota DPRD Palopo pada saat ambruknya. Bahkan, dalam reses beberapa waktu lalu juga sudah kita sampaikan,” tambahnya.

Sementara itu, Ramli, salah satu warga Mancani, berharap agar pemerintah segera mengambil langkah nyata untuk lakukan perbaikan.

“Kita harap pemerintah segera melakukan perbaikan terhadap jembatan itu. Karena jembatan ini penghubung antar-kelurahan, juga akses utama anak-anak sekolah dan warga yang bekerja atau berkebun,” ungkapnya.

Selain itu, Ramli juga mengaku khawatir dengan keberadaan jembatan darurat terbuat dari bambu itu, yang saat ini mau tidak mau terpaksa harus digunakan warga.

“Kalau ada warga atau anak sekolah melintas, kita takut jembatan kecil itu tiba-tiba roboh,” tutup Ramli. (**)

 

Editor : Dedy Awi
Penanggung jawab : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *