Ragam

Dandim 1403 Palopo: Pembangunan Yon 872 Bukan Hanya Pertahanan, Tapi Lokomotif Hilirisasi Ekonomi Tanalili

3456
×

Dandim 1403 Palopo: Pembangunan Yon 872 Bukan Hanya Pertahanan, Tapi Lokomotif Hilirisasi Ekonomi Tanalili

Sebarkan artikel ini
Dandim 1403 Palopo, Letkol Inf Windra Sukma Prihantoro bincang santai bersama sejumlah awak media di Warkop Daeng Azis Masamba, Minggu (7/12/2025). (Ari)

SATUDATA.co.id | Masamba – Dandim 1403 Palopo, Letkol Inf Windra Sukma Prihantoro, menegaskan pembangunan Batalyon Infanteri (Yonif) 872 Andi Djemma di Kabupaten Luwu Utara bukan sekadar penguatan pertahanan, tetapi juga langkah strategis untuk mempercepat hilirisasi ekonomi di Kecamatan Tanalili.

Hal itu ia sampaikan dalam bincang santai bersama sejumlah awak media di Warkop Daeng Azis Masamba, Minggu (7/12) ba’da Maghrib didampingi oleh Pasi Intel Kodim 1403 Palopo Lettu INF Agus Munardi serta sejumlah personel Kodim 1403 Palopo.

Menanggapi insiden gesekan antara warga dan prajurit pada Jumat (5/12) yang sempat viral di media sosial, Letkol Windra mengklarifikasi bahwa ketegangan terjadi saat hari pertama pembersihan lahan.

“Kemarin memang proses hari pertama kegiatan clearing lahan, di mana situasi saat itu banyak warga yang merasa tidak puas,” ujarnya.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa prajurit tetap mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis.

“Ada oknum warga yang mencoba memprovokasi dan bahkan mengancam menggunakan sajam, tetapi Alhamdulillah situasi bisa dikendalikan dan hari ini pekerjaan berjalan kondusif,” tegasnya.

Dandim juga mengapresiasi langkah cepat Bupati Luwu Utara, Andi Abdul Rahim, yang telah memberikan kompensasi berupa biaya kerohiman kepada warga pemilik tanaman sawit di area pembangunan.

Menurutnya, hal itu menjadi bukti bahwa pemerintah daerah berupaya memastikan hak warga tetap dihormati selama proses berlangsung.

Lebih jauh, Letkol Windra menekankan bahwa keberadaan Yonif 872 itu optimis akan membawa dampak ekonomi yang sangat signifikan bagi masyarakat Tanalili kedepan.

“Pembangunan Yon 872 adalah bagian dari prospek ekonomi daerah dan upaya mempercepat hilirisasi ekonomi. Kehadiran satuan ini akan menggerakkan sektor-sektor pendukung dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” katanya.

Ia pun mencontohkan potensi perputaran ekonomi dari aktivitas keseharian prajurit.

“Tukang cukur saja, kalau tarifnya sepuluh ribu dan prajurit ada seribuan, dua minggu sekali mereka cukur, bisa kita bayangkan berapa cuan dihasilkan. Belum lagi laundry, pulsa, toko sembako, semuanya akan bergerak,” jelasnya.

Bahkan, ia menyebut perputaran uang di Tanalili dapat mencapai tiga miliar rupiah per bulan hanya dari belanja rutin prajurit.

“Gaji tentara sekitar enam juta. Anggap minimal tiga juta belanja di Tanalili setiap bulan per tentara, dikali seribu personel, itu tiga miliar berputar di kecamatan ini,” tambahnya.

Letkol Windra juga menjelaskan bahwa tahap pertama pembangunan akan memanfaatkan lahan seluas delapan hektare sebagai fondasi awal sebelum pengembangan fasilitas berikutnya.

Ia berharap seluruh proses dapat berjalan lancar dengan dukungan pemerintah daerah dan masyarakat.

“Kalau kita bekerjasama, manfaatnya akan terasa jangka panjang dan berkelanjutan,” ujarnya.

Dengan penekanan pada pendekatan damai, dialog, dan manfaat ekonomi yang nyata, Dandim mengajak semua pihak menjaga situasi tetap kondusif.

“Kami selalu berkomunikasi aktif dengan Forkopimda dan tetap mengedepankan mediasi. Tanalili pasti maju secara signifikan ketika batalyon berdiri,” tutupnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *