SATUDATA.co.id | Makassar – Kebijakan pemerintah terkait dengan pemblokiran rekening bank yang maksud dan tujuannya melindungi masyarakat dari aktivitas kejahatan cyber, menimbulkan ragam tanggapan pro dan kontra.
Baru-baru ini beredar video diberbagai platform media sosial (medsos), salah satu tokoh ulama di Sulawesi Selatan, ikut memberikan saran serta masukan kepada pemerintah terkait kebijakan pemblokiran rekening tersebut.
Tokoh ulama atau pendakwah Ustaz Das’ad Latif mengaku kaget rekeningnya diblokir karena dinilai tidak aktif selama tiga bulan, padahal kedatangannya ke Bank untuk menarik uang guna membayar bahan bangunan pembangunan masjid.
“Saya hari ini berencana membayar besi, semen untuk pembangunan masjid saya. Jadi saya datang lah mengambil uang yang saya taruh di bank pemerintah, setelah saya tiba, ternyata rekening saya diblokir karena tidak aktif selama tiga bulan,” ungkap Ustadz Das’ad dalam video di akun instagram @dasadlatif1212, yang di lihat pada hari Sabtu 9 Agustus 2025.
Ustadz Das’ad mengungkapkan jika dirinya bingung, dan bertanya-tanya kenapa rekening yang digunakan selama ini untuk menabung tiba-tiba diblokir.
“Namanya menabung disimpan dulu. Kalau tidak disimpan, diambil terus bolak-balik, lebih baik disimpan di dompet. Namanya kita diajak menabung, kita simpanlah. Kenapa setelah saya simpan malah diblokir,” ungkap tokoh ulama dari Kota Makassar Sulawesi Selatan.
Atas peristiwa itu, Das’ad Latif menyampaikan bahwa uang yang berada dalam rekening tersebut yang disimpan tidak banyak, dan berharap kepada pemerintah sebagai pembuat keputusan, tidak meresahkan masyarakat dengan keputusan yang dikeluarkan.
Menurut Ustadz Das’ad pemblokiran rekening yang nganggur memang tujuannya baik, agar tidak disalahgunakan, akan tetapi sistem dan penerapannya tidak dilakukan dengan elegan.
“Apa gunanya kalian yang sekolah tinggi-tinggi ke luar negeri, digaji oleh negara, yang bekerja mengelola keuangan masyarakat. Lalu uang masyarakat ini, kebijakan ini justru melahirkan keresahan dan menyusahkan masyarakat,” tutur Ustadz Das’ad.
” Saya tidak ahli di bidang perbankan, saya tidak ahli dibidang ekonomi, tapi falsafah dari semua negara, supaya bisa melayani masyarakat. Saya menabung untuk aman dan membantu negara tapi ternyata saya diblokir,” sambungnya.
Selain itu, Ustadz Das’ad, berharap agar pemblokiran rekening tersebut hanya terjadi pada dirinya, tidak sampai ke rakyat kecil.
” Saya berharap ini terjadi pada diri saya, tidak terjadi pada masyarakat yang jauh lebih kecil dari saya, kepada pemerintah, ini jangan dianggap sebagai teror, jangan dianggap sebagai lawan. Anggaplah sebagai masukan dari rakyat untuk memperbaiki sistem pengelolaan keuangan negara,” pungkasnya.
Sumber : akun Instagram @dasadlatif1212
Editor Artikel : Dedy Awi